11 March 2009

anak daro


Anak Daro
Anak daro adalah sebutan bagi pengantin perempuan di Minangkabau. Istilah anak daro sendiri berasal dari kata anak dan dara yang artinya anak perempuan. Seorang anak perempuan akan disebut anak daro ketika dia bersanding dengan pengantin laki-laki yang disebut Marapulai dalam sebuah pesta perkawinan tradisional Minangkabau, Baralek. Seorang anak daro jelas dikenali dari pakaiannya, suntiang lengkap dengan baju tradisional yang didominasi warna-warna merah dan kuning keemasan. Suntiang menjadi pertanda seorang anak daro. Suntiang yang dikenakan anak daro di kalangan bangsawan Minangkabau konon dulunya terbuat dari emas. Kini suntiang lazim dibuat dari perak dan logam meski warnanya tetap kuning keemasan. Motif bunga yang menghiasi suntiang menjadi simbol dari anak dara yang sedang mekar-mekarnya. Disamping sebagai hiasan kepala, suntiang juga menyimpan filosofi lain. Suntiang yang berukuran cukup besar dan berat mesti dikenakan pengantin perempuan selama pesta perhelatan. Ini mengandung arti bahwa seorang anak daro disamping dituntut kuat secara fisik ia juga harus kuat memikul tanggung jawab dalam rumah tangga nantinya. Dengan suntiang diatas kepala, seorang anak daro senantiasa tersenyum disaat bersanding di pelaminan…

2 comments:

  1. dan suntiang itu bener2 berhasil memenjarakan .. sehingga gak bisa lagi lari sana sini ngurusin ini itu .. dan gak bisa tolah toleh seenaknya ... hiksss ...

    ReplyDelete
  2. pengalaman y buk? Dimana-mana perempuan emang selalu dipenjara. Lain di Minang lain lagi di Cina. Kalo di Cina perempuan dulunya mesti merelakan kakinya dibungkus ampe jari-jari kaki patah n tuh kaki gak bisa berkembang lagi (baru baca snow angel ne...). Bahkan 1 dari 10 perempuan mati karena praktek ini. Emang kita spesies berbahaya apa?

    ReplyDelete